BANYUMAS - Kementrian Komunikasì dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI) Menggelar Acara Sosialisasi Literasi digital sekaligus Gelar Budaya. Agar dengan majunya teknologi digital Seni Budaya yang ada di Nusantara ini tidak redup. Pada kegiatan kali ini mengangkat tema "Pengembangan Seni Budaya Indonesia Melalui Media Sosial".
Acara yang Digelar Dilapangan Desa Prembun, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Propinsi Jawa tengah, pada sabtu (29/7/2023).
Seni dan budaya merupakan warisan setiap bangsa termasuk indonesia negara yang berfalsafah kebinekaan dengan beraneka ragam tentunya mempuyai budaya masing - masing, Karena itu merupakan ciri kas dari adat istiadat yang ada di setiap suku yang ada di indonesia untuk itu patut dipertahankan dan dilestarikan Sebab nilai luhur yang terkandung di dalam budaya bisa menjadi filosofi dalam hidup bermasyarakat.
Hal itu perlu adanya pengenalan seni budaya yang ada di nusantara ini melalui media digital, Supaya generasi muda bangsa bisa lebih memahami serta mengerti akan budaya kearifan lokal.
Dalam kegiatan tersebut Panitia penyelenggara menghadirkan 3 (Tiga) narasumber dari berbagai kalangan dan profesi antara lain Astin Meiningsih dari Korwil Mafindo Wonosobo, Drs. Masudi Kepala Desa Prembun, Saikun Budayawan Tradisional.
Astin Meiningsih dari Korwil MAFINDO wonosobo mengungkapkan pengguna media sosial harus tetap menjaga Etika baik dalam berkomunikasi dan berintaraksi.
Baca juga:
Milenial dan Teknologi Bertani
|
"Tetap Jaga sopan santun supaya marwah adat ketimuran tetap terjaga, karena apa pun bentuknya kencanggihan digital internet saat ini sudah sangat luar biasa dan sudah menyasar semua kalangan, " Ungkapnya.
Disisi lain Drs. Masudi Kepala desa Prembun selaku unsur pemerintah menuturkan dengan dilaksanakannya sosialisasi literasi digital di desa prembun sangat bermanfaat bagi masyarakat.
"Hal Ini Sangat Mengedukasi Warga Masyarakat, memberikan pemahaman dalam Bermedia sosial serta memberikan wawasan terutama dalam mengangkat Budaya Lokal Wilayahnya, " Terangnya.
Sementara Saikun dari Kalangan budayawan pengiata budaya tradisional menyampaikan bahwa, Budaya Tradisional peninggalan Nenek Moyang patut dilestarikan oleh generasi muda apalagi di era digital saat ini.
"Diharapkan Generasi penerus Bangsa mampu mengedukasi masyarakat dan media internet Bisa menjadi Ladang Pundi - pundi Uang, Jangan hanya jadi Konsumen, harus bisa jadi produsen melalui dunia internet, " Ujarnya.
Acara yang di moderator oleh Jhon ronald serta Rama wikarta sebagai Master of ceremony selama kurun waktu 60 menit. Kegiatan berjalan cukup lancar dan menyedot ribuan pengunjung.
Fredy selaku penyelengara kegiatan menyampaikan kegiatan sosialisasi kali ini bertujuan agar masyrakat terutama generasi muda supaya lebih mengenal serta mempertahankan budaya.
"Ini agar budaya yang ada dinusantara ini tidak punah apalagi diera digital saat ini perlu adanya inovasi pengembangan budaya dan seni di media sosial, " Pesanya.
Pada kegitan dihari pertama ini masyarakat juga dihibur dengan kesenian tradisional yaitu Kuda lumping perempuan dari ABAMA Kabupaten Banjarnegara.
(N.Son/Kun)